Rabu, 02 Juni 2010

Muncul di Jakarta, Komunitas Hadapi Bencana 2012

Jakarta – Kemungkinan adanya bencana pada 2012 juga diantisipasi oleh sejumlah orang di Indonesia. Komunitas ini bahkan menyiapkan bunker di suatu wilayah yang aman, tahan bom nuklir serta bencana alam.

Komunitas ini rutin bertemu dan berdiskusi mengenai bagaimana menghadapi bencana yang kemungkinan terjadi di 2012.

Beberapa waktu lalu, Inilah.Com ikut menyaksikan pertemuan komunitas ini di sebuah rumah di Jakarta Selatan.

17 orang wanita dan pria yang menjadi anggota komunitas ini berkumpul berdiskusi dan membahas tema-tema spritual-psikologi-astrofisika, terkait kemampuan tersembunyi yang ada di diri manusia.

Komunitas bernama CITTA itu juga membahas sejarah bencana di bumi, serta mempersiapkan bunker di satu lokasi khusus yang diperkirakan tidak terkena katastropika secara maksimal.

Bunker itu tengah dipersiapkan di kawasan Indonesia yang relatif tidak rawan bencana dengan luas 4x8 meter persegi. Biayanya mencapai Rp 90 juta per orang jika ingin menghuni, dan aman dari serangan nuklir maupun bencana alam, sekaligus tetap nyaman seperti tinggal di rumah.

Sebagaimana diketahui Indonesia merupakan salah satu wilayah dengan potensi bencana tertinggi di dunia. RI berada di pertemuan tiga lempeng benua dan terdapat lebih dari 400 gunung api dengan 128 buah di antaranya aktif, sehingga dijuluki sebagai ‘Ring of Fire’.

Ahli Astrofisika & Katastropika Richard Claproth mengatakan bumi yang berusia 5 miliar tahun telah mengalami berbagai bencana besar silih berganti menerpa sejak 3,5 miliar tahun lalu.

Gempa bumi, pemanasan global, pendinginan global, badai matahari maupun hujan meteor telah berulang kali menjadikan peristiwa katastropika sebagai bentuk pemusnahan massal dan munculnya kehidupan baru.

“Masa sekarang adalah kunci proses masa lalu dan masa lalu merupakan kunci meramal masa depan,” ujarnya.

Setidaknya terdapat 5 ancaman yang mendekati kiamat, selama bumi eksis. Salah satunya adalah kejadian 60 juta tahun lalu ketika terjadi penurunan suhu bumi luar biasa sehingga menyebabkan 90% spesies hilang termasuk menggulung dinosaurus menuju kepunahan.

Richard menjelaskan bahwa manusia hanya mampu menggunakan 3% kekuatan DNA miliknya, sementara 97% tidak dioptimalkan. Jika manusia bisa memanfaatkan DNA-nya 50% saja maka akan lebih cerdas dalam menghadapi bencana.

Mengutip ahli genetika Prof Gayeryev, mantan komisaris bank besar di Indonesia tersebut mengatakan bahwa genetika bisa dipengaruhi dari lingkungan luar tubuh manusia, “Manusia harus bersiap diri termasuk terhadap bencana yang diperkirakan bisa terjadi pada tahun 2012, tidak bisa sendiri, kita harus bersama membentuk komunitas.”

“Siapapun bisa menjadi anggota komunitas dan tidak harus memiliki uang banyak untuk bisa ikut serta menyelamatkan diri di dalam bunker, yang penting memiliki niat dan mampu berkontribusi bagi komunitas,” tambahnya.

sumber : www.inilah.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar