Pendiri Apple mengungkapkan pembelaannya terhadap Foxconn, pabrik tempat pembuatan produk-produk Apple macam iPhone, iPod dan iPad, yang saat ini sedang mendapatkan perhatian dunia karena maraknya bunuh diri.
Pendiri dan juga CEO Apple Steve Jobs mengatakan jika rata-rata pembunuhan di pabrikan China itu masih lebih rendah ketimbang keseluruhan aksi bunuh diri di Amerika Serikat (AS).
"Kami juga bertanggunng jawab, baik sosial maupun corporate, terhadap situasi ini dan perusahaan akan mengambil langkah untuk menangani kasus ini dengan serius," ujar Jobs seperti dikutip melalui Telegraph, Kamis (3/6/2010).
Menurut data dari organisasi kesehatan dunia (WHO), yang diungkapkan Jobs, pada tahun 2005 rata-rata aksi bunuh diri di AS secara keseluruh mencapai 11,1 orang untuk hitungan per 100.000 populasi. Sedangkan di Foxconn, yang hanya memiliki 400.000 karyawan mengalami tragedi bunuh diri 12 kali saja.
"Ini adalah pabrik, tapi mereka juga memiliki restoran dan bioskop. Tragedi bunuh diri dan percobaan bunuh diri memang terjadi. Ada 400.000 karyawan di sana. Meski rata-ratanya masih kecil dibanding AS namun memang hal ini menjadi masalah," ujar Jobs.
Namun begitu, Jobs mengaku memang dirinya memiliki sedikit informasi terkait dengan Foxconn. Oleh karena itu Jobs masih menganggap jika Foxconn bukanlah perusahaan yang tempat karyawan membanting tulang dengan gaji yang rendah.
"Kami mencoba untuk mencari tahu hal ini dan kami telah mengirim orang ke sana (Foxconn)," tandas Jobs.
sumber : www.okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar